Diskusi FAN: PLN Segera Siapkan Call Center

KUPANG, PK -- Demi meningkatkan komunikasi dengan para pelanggan serta masyarakat luas yang membutuhkan informasi, manajemen PT PLN (Persero) Kantor Wilayah NTT akan menyiapkan sarana call center dalam waktu dekat. Langkah awal akan diberlakukan di PLN Cabang Kupang.

General Manager PT PLN (Persero) Kantor Wilayah NTT, Santoso Januwarsono mengemukakan hal itu, dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Academia NTT (FAN) di Hotel Charvita-Kupang, Sabtu (28/3/2009) malam. Diskusi tentang pelayanan PLN malam itu juga menghadirkan narasumber Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Cabang NTT, Ny. Mus Malessy, S.H.

"Usul saran dari Forum Academia NTT agar PT PLN lebih transparan terhadap sangat kami hargai. Kami akan menyiapkan call center agar masyarakat bisa menyampaikan keluhan. Call center juga akan melayani kebutuhan masyarakat tentang informasi apa saja berkaitan dengan pelayanan PLN," kata Januwarsono.

"Call center PLN tidak menggunakan mesin penjawab, tetapi oleh petugas khusus untuk itu," tambah Januwarsono yang dalam diskusi itu didampingi Manajer Perencanaan, Sulityo, Manajer Teknik, Supriyadi, Manajer PLN Cabang Kupang, Ignatius Rendroyoko dan Humas PLN Wilayah NTT, Paul Bolla. Dari FAN, hadir antara lain, Prof Vincent Gasperz, Mario Vieira, Rm. Leo Mali, Gusti Brewon dan Sandro Dandara.

Diskusi yang dipandu Paul Sinlaeloe dari FAN berlangsung menarik. Ketua YLKI NTT, Mus Malessy mengungkapkan kerugian yang dialami konsumen terkait pemadaman bergilir yang masih berlangsung sampai saat ini. 

"Pemadaman bergilir merugikan konsumen, tetapi mereka sulit sekali mendapatkan kompensasi," kata Malessy. Ia juga menyampaikan keluhan konsumen yang disalurkan melalui YLKI. 

Mengenai pemadaman bergilir, Januwarsono dan Manajer PLN Cabang Kupang, Ignatius Rendroyoko menjelaskan alasan teknis yang sudah kerapkali disosialisasikan kepada masyarakat selama ini. 

"Tidak ada maksud PLN untuk menyusahkan konsumen. Mudah-mudahan pada bulan Mei 2009, jadwal pemadaman bergilir dapat diminimalir," kata Januwarsono.
Dalam diskusi selama tiga jam yang diikuti 22 peserta, pimpinan PLN juga menjelaskan rencana kerja jangka panjang manajemen PLN demi mengatasi krisis listrik di NTT. "Yang sedang kami kerjakan sekarang antara lain PLTU Ropa di Ende, Bolok - Kupang dan Atambua," demikian Januwarsono. (osi)

Pos Kupang edisi Selasa, 31 Maret 2009 halaman 9
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes