KUPANG, PK -- Usul pergeseran waktu Pemilu legislatif dari tanggal 9 April 2009 karena bertepatan dengan hari raya keagamaan, telah menjadi masalah nasional. Masalah tersebut akan dilaporkan kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas NTT, Drs. Flory Mekeng, Rm. Agustinus Parera, Pr (Ketua FKUB), Drs. H Abdul Kadir Makarim (Ketua MUI), Drs. I Gusti Made Putra Kusuma (Ketua PHDI) dan Pdt. Victor FB Sumlang, M.Th, MA (Ketua PGI) yang menghubungi Pos Kupang dari Jakarta, Senin (2/3/2009) malam, setelah pada siang harinya mengadakan pertemuan dengan Mendagri, Mardiyanto, dan Komisi II DPR RI .
Mulanya Pos Kupang dihubungi anggota DPR RI asal daerah pemilihan NTT dari Fraksi PDIP, Herman Heri. Selanjutnya Herman Heri menyerahkan pesawat handphone-nya kepada utusan NTT untuk menjelaskan secara bergantian kepada Pos Kupang.
Flory Mekeng mengatakan, pertemuan berlangsung di ruang Komisi II DPR RI. Pertemuan tersebut dihadiri Ketua dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, EE Mangindaan (Fraksi Partai Demokrat) dan Eka Santoso (FPDIP). Sedangkan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dihadiri dua anggota, yaitu Prof. Syamsulbahri dan Sri Nuryanti.
Romo Agus Parera mengatakan, Mendagri dan KPU menghargai perayaan hari keagamaan umat Kristiani yang jatuh pada tanggal 9 April. Aspirasi tentang pergeseran waktu pemilu yang disampaikan masyarakat NTT, akan dibahas sesuai mekanisme aturan yang berlaku. Mendagri juga akan melaporkan masalah ini kepada Presiden SBY. Masalah pergeseran jadwal juga akan dibahas Komisi II DPR RI.
"Besok (Selasa pagi ini, Red) Gubernur NTT. Drs. Frans Lebu Raya, akan bertemu dengan Mendagri, Mardiyanto. Sekarang Gubernur ada di Jakarta. Setelah itu akan ada rapat konsultasi antara pemerintah, DPR dan KPU," ujar Romo Agus.Menurut Romo Agus, Mendagri juga mengatakan, aspirasi pergeseran waktu pemilu sejak kemarin menjadi persoalan nasional.
Romo Agus menyampaikan terima kasih kepada Herman Heri dan Eko Santoso yang memfailitasi utusan NTT untuk bertemu dengan Mendagri dan Komisi II DPR RI. "Pak Herman Heri dan Eko Santoso sudah lobi dengan baik sehingga kami bisa bertemu Mendagri dan Komisi II. Mudah-mudahan keinginan kita mendapat respon yang baik," katanya.
Dia mengharapkan agar elemen masyarakat mempercayakan proses yang dilakukan pemerintah pusat, Komisi II dan KPU. Kalau masalah tersebut sudah tuntas, maka kita minta agar diumumkan kepada masyarakat.
Abdul Kadir Makarim kembali mengingatkan bahwa perjuangan pergeseran waktu pemilu harus dilakukan bersama-sama. Kalau berjuang sendiri, hasilnya tidak maksimal. "Mudah-mudahan aspirasi kita berhasil. Mendagri mengatakan, bukan lagi masalah NTT, tetapi masalah nasional. Kita mengharapkan agar kerukunan di NTT terjaga," kata Makarim.
I Gusti Made Putra Kusuma mengatakan, dalam pertemuan dengan Mendagri dan Komisi II DPR RI, utusan NTT mengusulkan pergeseran waktu pemilu. Kalau bisa dimajukan pada tanggal 6 April jika tidak maka diundur ke tanggal 15 April. "Jadi, persoalan yang disampaikan masyarakat NTT sedang terus dibahas," kata Putra Kusuma.
Viktor Sumlang mengatakan, aspirasi masyarakat NTT didengar pemerintah pusat. Sekarang keputusan ada pada pucuk pimpinan. Herman Heri mengatakan, apa yang ia lakukan sebagai wujud tanggung jawab kepada daerah dan masyarakat NTT. "Biar masyarakat tidak bilang percuma saja wakil rakyat dari NTT," katanya. (aca)
Pos Kupang edisi Selasa, 3 Maret 2009 halaman 1