Geliat Bisnis Rumah Kopi di Manado

Tahukah Anda berapa gelas kopi yang dihabiskan warga Manado dalam sehari di berbagai rumah kopi yang menjamur di kota ini? Penelusuran Tribun  pada 32 rumah kopi di Manado mendapatkan data menarik. Dalam sehari sedikitnya 3.600 cangkir  kopi yang habis diseruput ribuan orang yang berkunjung ke rumah-rumah kopi tersebut.

Itu berarti warga Manado memang penggemar berat minuman klasik tersebut dan rumah kopi menjadi kekhasan Manado yang tidak dipunyai kota lain di Indonesia. Di antara puluhan rumah kopi di Manado, rumah kopi di Jalan Roda terbilang paling ramai. Di Jalan Roda atau populer dengan sapaan  Jarod   terdapat 20 rumah atau kedai kopi yang berjejer sepanjang jalan di pusat kota tersebut. Rumah kopi Jarod  mulai dibuka sejak pukul 06.00 Wita hingga 19.00 Wita.

Tiap rumah kopi di Jarod rata-rata dikunjungi 40 orang setiap hari. Dengan demikian terdapat sekitar 800 orang yang minum kopi di Jarod saban hari. Mereka datang dan pergi sepanjang hari. Jarod pun bisa dilukiskan sebagai rumah kopi paling ramai di Indonesia.

Sebagai tempat nongkrong atau kongkow-kongkow  warga Manado dari berbagai kalangan, pengunjung Jarod  tidak hanya menghabiskan satu cangkir kopi dalam sekali berkunjung. Ibu Heni, salah seorang penjual di sana  mengatakan rumah kopinya tiap hari didatangi 30 sampai 40 pembeli. "Karena ke sini untuk ngobrol, rata-rata mereka pesan sampai dua cangkir kopi," katanya kepada Tribun Manado, Sabtu (7/4/2012).

Nah,  misalnya 800 pengunjung Jarod setiap hari memesan dua cangkir sebagaimana diungkapkan Ibu Heni, maka kopi yang dihabiskan di Jarod 1.600 gelas saban hari! Hampir semua pengelola rumah kopi di Jarod mematok harga Rp 4.000 per gelas. Maka uang jutaan rupiah tumpah di sana demi kenikmatan kopi.
Selain Jarod terdapat enam rumah kopi lainnya di Kota Manado yang menyedot pengunjung rata-rata 250 orang per hari.  Keenamnya yakni rumah kopi Tikala, rumah kopi Billy,  rumah kopi Tanjung Batu di Jalan Sam Ratulangi (Samrat), rumah kopi Delapan di Jl Ahmad Yani - Sario, rumah kopi di Pasar Karombasan dan rumah kopi di kawasan Boulevard. Bila ditotalkan sebanyak 1.500 cangkir kopi ludes diseruput pengunjung keenam rumah kopi itu. Baik di Tikala, Samrat atau rumah kopi Billy pengelola mematok harga Rp 5.000 per gelas.

Tribun Manado juga menelusuri geliat pengunjung di enam rumah kopi lain yang tersebar di berbagai sudut Kota Manado. Rata-rata jumlah pengunjungnya hampir sama rumah kopi di Jarod. Dari 32 rumah kopi yang sempat ditelusuri Tribun total
jenderal 3.600 gelas kopi yang dihabiskan warga Manado saban hari di berbagai rumah kopi.

3 Kilogram  Sehari
Berapa kilogram kopi yang dihabiskan pengelola rumah kopi di Manado setiap hari? Penelusuran Tribun menunjukkan, jumlahnya bervariasi mulai dari 1 sampai 3 kilogram tergantung ramainya pengunjung. Umumnya rumah kopi di Manado menyajikan kopi lokal bagi pelanggan mereka meskipun ada juga yang menyiapkan kopi pabrikan dalam bentuk sachet.

Lucky Lumenta (50) pengelola rumah Tikala mengatakan setiap hari dia menyiapkan sekitar  3 kg biji kopi lokal untuk mencukupi kebutuhan pelanggannya. "Sedangkan berapa gelas yang dihasilkan saya tidak tahu persis, yang pasti lebih dari 100 cangkir," ujarnya Kamis (4/4). Setiap minggu, kata Lumenta,  ia menghabiskan 15 kg kopi giling. Penggilangan setiap minggu agar rasa kopi tetap  enak. "Kopi memang tidak dapat disimpan lama-lama," katanya. Kopi lokal itu dia beli dari Kotamobagu dengan harga saat ini Rp 70 ribu per kg.

Diakuinya, pelanggan rumah Kopi Tikala datang dari berbagai kalangan, mulai dari politisi, pengusaha, PNS dan lainnya. Mereka membaur mengelilingi meja serta kursi kecil yang disediakan. Jam operasi setiap hari mulai pukul 05.00 - 19.00 Wita. Sedangkan  hari Minggu libur.  Hampir semua rumah kopi di Manado memang tutup pada hari Minggu.

Diana Maramis SE Msi, pemilik Rumah Kopi Tanjung Batu, menyatakan dalam seminggu dia menghabiskan 15 - 20 kg kopi giling yang dibeli dari Kotamobagu atau Masarang Tondano. Menurut Diana, usaha rumah kopi cukup menjanjikan.  Pengelolaannya pun sederhana dan bisa dilakukan siapa saja asal punya kemauan dan mencintai usaha itu. Diana bersama suaminya mendirikan rumah kopi sejak tahun 2003 dan usaha itu menjadi sumber utama pendapatan keluarga. (erv/art/tos)


Bakar Pakai Arang

BICARA soal rumah kopi tentu bukan hal baru bagi kebanyakan warga Manado, apalagi para politisi partai, aktivis LSM, mahasiswa, birokrat, wartawan, pengusaha dan mereka yang hobi olah raga catur. Selain tempat bercengkrama guna menjalin keakraban, rumah kopi pun berfungsi sebagai tempat rapat, diskusi maupun negosiasi bisnis. Ada juga yang sekadar menikmati cita rasa kopi yang berbeda dibandingkan kopi di kafe atau buatan sendiri di rumah.

Berkat cita rasa yang khas itulah, tidak mengherankan banyak pengunjung rumah kopi jadi ketagihan. Mereka 'sakit kepala' jika sehari saja tidak mengunjungi rumah kopi yang tersebar di Manado seperti di Jalan Sam Ratulangi, Piere Tendean Boulevard, Jalan Ahmad Yani, Jalan Roda, Samrat dan beberapa tempat lainnya. Bisa Anda saksikan rumah kopi di Manado tak pernah sepi pengunjung.

Proses memasak secara khusus membuat cita rasa kopi di rumah kopi tidak sama dengan kopi racikan di kafe.  Di Tikala, misalnya kopi dimasak menggunakan arang kelapa. Menurut Lucky Lumenta, penggunaan arang kelapa membuat aroma kopi lokal semakin kuat dan menebarkan rasa yang khas. Cara memasak sebagai berikut. Ia memasukkan satu ons kopi dalam teko kemudian dimasak menggunakan arang kelapa sampai mendidih. Kopi panas dituangkan  ke dalam gelas atau cangkir baru ditambahkan gula atau susu sesuai selera pembeli.

Cita rasa berbeda juga diakui Ryo, pemilik rumah kopi  Tanjung Batu. Ryo mengatakan, racikan kopi mereka sudah dikenal berbagai kalangan, tidak hanya di  Manado. "Saya kaget ketika berada di mall di Jakarta, tiba-tiba ada beberapa warga menyapa saya dengan sapaan hai rumah kopi Tanjung Batu. Saya kaget, kok mereka kenal?" cerita Ryo. Rumah kopi Tanjung Batu memiliki kekhasan lain yakni roti sele srikaya buatan sendiri. Rasanya enak dan telah diakui banyak pihak.
Tien Rondonuwu, pemilik Rumah Kopi Billy, mengatakan pihaknya memilih kopi lokal Sulut asal Kotamobagu karena memang sangat disukai pelanggan. "Biasanya kami menggunakan kopi Kotamobagu Cap Keluarga," ujarnya. Menurut Rondonuwu, rumah kopi yang berdiri 6 Juni 2006 itu tak pernah sepi  pengunjung. Bahkan jika ada yang tidak kebagian tempat duduk dan  pihaknya harus menyiapkan kursi tambahan.  (tos/erv)

Alasan Minum Kopi


BETH Reardon, direktur nutrisi dari Duke Integrative Medicine menyatakan kopi mengandung senyawa antioksidan penting yang lebih kuat dari sumber lainnya, seperti buah-buahan dan sayuran. Menurut dia  ada lima alasan mengapa seseorang harus minum kopi.
1. Memangkas risiko diabetes.  Berbagai riset menunjukkan, semakin sering seseorang minum kopi, semakin kecil pula kemungkinan mereka terkena diabetes tipe 2. Aara ahli di Australia yang mempublikasikan penelitiannya dalam Archives of Internal Medicine mencatat, setiap tambahan satu cangkir kopi dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 7 persen.

2. Melindungi kerusakan akibat sel kanker.  Dalam riset terdahulu, kopi pernah dituduh sebagai penyebab kanker. Namun temuan itu tidak terbukti kebenarannya, karena dalam riset peneliti tidak memperhitungkan faktor pencetus lainnya seperti alkohol dan merokok. Tetapi kini, ada bukti bahwa kopi dapat melindungi terhadap kanker tertentu, dengan meningkatkan perbaikan DNA. Tahun 2011 peneliti dari Harvard menemukan perempuan yang minum beberapa cangkir kopi sehari (berkafein atau decaf) memiliki risiko lebih rendah terkena kanker endometrium.

3. Menurunkan risiko demensia. Para ilmuwan sejauh ini tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan perubahan otak terkait perkembangan penyakit Alzheimer. Tapi mereka belajar lebih banyak tentang faktor risiko demensia - dan kebiasaan minum kopi terlihat memiliki pengaruh dalam menurunkan risiko demensia. Peneliti asal Swedia dan Denmark telah melacak dampak konsumsi kopi pada 1.400 orang paruh baya selama rata-rata 21 tahun. Mereka menemukan hubungan yang jelas bahwa peserta yang minum 3-5 cangkir kopi sehari memiliki risiko lebih rendah mengembangkan demensia (65 persen).

4. Melindungi terhadap penyakit parkinson.  Untuk pria kopi membantu menurunkan kemungkinan mengidap parkinson. Mereka yang minum kopi sekitar 2-3 gelas sehari memiliki risiko 25 persen lebih rendah mengidap parkinson ketimbang yang tidak sama sekali. Temuan tersebut merupakan hasil kesimpulan dari 26 penelitian yang melihat hubungan antara konsumsi kopi dan parkinson.

5. Mencegah depresi. Para peneliti di Harvard School of Public Health melacak 50.000 perawat dalam Nurses Health Study selama lebih dari seperempat abad. Pada tahun 2011, peneliti melaporkan bahwa mereka yang minum empat cangkir kopi atau lebih per hari memiliki risiko 20 persen lebih rendah untuk mengalami depresi, dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak pernah minum kopi. Sementara, mereka yang menenggak dua sampai tiga cangkir sehari memiliki risiko 15 persen lebih rendah mengalami depresi. (tribunnews.com)

Sumber: Tribun Manado 9 April 2012 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes