dion bata
ENDE, PK -- Tujuh dari sembilan paket bakal calon bupati dan wakil bupati Ende termasuk paket calon "bermasalah" diusung partai politik berpengurus ganda ikut menandatangani nota kesepakatan (MoU) pilkada damai di Polres Ende, Senin (15/9/2008).
Mereka berjanji menjaga ketenteraman dan kedamaian di hadapan Kapolres Ende, AKBP Drs. Bambang Sugiarto, M. Si, Dandim1602, Letkol (Inf) M. Shokhir, Kajari Ende, Marihot S.H, dan Ketua PN Ende, Barita Limban Gaol, S.H, M.H dan Ketua KPUD, Fransiskus A.R. Senda, S.Sos.
Para calon "bermasalah" yakni Paket Damai (Drs. Anton David Dalla-Drs. Iskandar M Mberu), dan Paket Dian (Ir.Yukundianus Lepa, M. Si-Nur Aini Rodja, S.Pd), dicalonkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Paket Doa (Drs. Don Bosco M. Wangge, M. Si-Drs Achmad Mochdar) dicalon PDIP bersama paket Bernadus Gadobani, S.Ag-Drs.Hendrik Seni.
Dalam penandatanganan ini paket Doa hanya diwakili Don Wangge, dan Paket Lengo Pase (Ir.Petrus Lengo- Drs.Paulus Pase, S.H, M.M hanya dihadiri Paulus Pase. Sedangkan paket Petani (Ir. Marselinus Y.W. Petu-Ir.Stefanus Tani Temu, M.Si) diusung Partai Golkar dihadiri Stefanus Tani Temu. Sementara paket calon perseorangan diikuti Paket Wolobhoka (Drs. Wilhelmus Wolo, S.H-Albert Bhoka), sedangkan Paket Setia (Drs. Siprianus Reda Lio-Titus M Tibo, S.H) hanya mengutus perwakilannya.
Iskandar Mberu berbicara lantang dalam sesi dialog menyatakan ada paket bermasalah ikut menandatangi MoU harus siap menerima kegagalan apabila tidak bisa ditetapkan menjadi calon yang berhak mengikuti pilkada.
"Kita ini belum jadi bupati dan wakil bupati, tetapi sudah berpikir jabatan bupati dan wakil itu milik nenek moyang kita. Kita jangan bawa pendukung kita kalau kita gagal ditetapkan menjadi calon mengikuti pilkada," kata Iskandar.
Yukundianus Lepa menambahkan, MoU disepekatai hanya mencakup aspek keamanan, namun pelaksanaan pilkada Ende berkualitas dan bernurani sangat tergantung pada paket calon dan pendukungnya. "Semua punya hak, namun rakyat menentukan pilihan untuk memimpin Ende," kata Yukundianus.
Wilhelmus Wolo mengatakan, sembilan paket calon bupati yang diusung partai politik dan calon perseorangan semuanya baik, namun yang terbaik akan ditentukan oleh pilihan rakyat. "Kami semua punya integritas dan paham budaya politik Ende. Kami akan membantu terciptanya suasana aman selama pilkada," kata Wolo.
Wolo yang tiga kali gagal terpilih mengatakan, semua paket punya kubu dan pendukung yang punya karakter masing-masing. Hal ini harus dikemas sedemikian rupa agar tidak muncul kekacauan selama pilkada. "Menang dan kalah yang punya kuasa," tandas mantan Sekda Kabupaten Timor Tengah Utara ini.
Paulus Pase menambahkan, MoU masih merupakan kesepakatan awal yang seharusnya diikuti dengan klausul-klausul kesepakatan yang lebih mengikat para calon dan pendukungnya. "Ini sesuatu yang serius yang harus jadi pegangan buat semua paket," tandas Pase.
Kapolres Ende, Bambang Sugiarto menyatakan suasana kamtibmas yang kondusif saat ini harus dijaga agar semakin baik. "Saya yakin para bakal calon bupati dan wakil bupati mempunyai niat yang baik membangun masyarakat Ende. Saya yakin pilkada Ende bisa berjalan aman dan demokratis," kata Bambang.
Dandim Ende, Shokhir, meminta kepada paket calon bupati dan wakil bupati siap menerima kekalahan sebab dalam kompetisi harus ada yang kalah dan menang. "Berangkatlah dari hati nurani yang bersih supaya out put-nya ikhlas," kata Shokir.
Ketua KPUD, Fransiskus A.R. Senda, S.Sos, menegaskan, pengumuman verifikasi, Rabu (17/9). Paket calon yang gugur harus bisa menerima kenyataan dengan kebesaran jiwa.
"KPUD Ende bekerja sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak ada istilah suka dan tidak suka antara paket calon yang satu dengan yang lain. Kalau verifikasi ternyata tidak lolos, kami nyatakan tidak lolos," tandas Fransiskus.
Berapa paket yang akan rontok, Fransiskus enggan menyebutnya. "Yang pasti ada yang dicoret. Tunggu saja sampai tanggal 17 September," kata Fransiskus lagi. (mar/ius)
Pos Kupang Selasa, 16 September 2008 halaman 8
Mereka berjanji menjaga ketenteraman dan kedamaian di hadapan Kapolres Ende, AKBP Drs. Bambang Sugiarto, M. Si, Dandim1602, Letkol (Inf) M. Shokhir, Kajari Ende, Marihot S.H, dan Ketua PN Ende, Barita Limban Gaol, S.H, M.H dan Ketua KPUD, Fransiskus A.R. Senda, S.Sos.
Para calon "bermasalah" yakni Paket Damai (Drs. Anton David Dalla-Drs. Iskandar M Mberu), dan Paket Dian (Ir.Yukundianus Lepa, M. Si-Nur Aini Rodja, S.Pd), dicalonkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Paket Doa (Drs. Don Bosco M. Wangge, M. Si-Drs Achmad Mochdar) dicalon PDIP bersama paket Bernadus Gadobani, S.Ag-Drs.Hendrik Seni.
Dalam penandatanganan ini paket Doa hanya diwakili Don Wangge, dan Paket Lengo Pase (Ir.Petrus Lengo- Drs.Paulus Pase, S.H, M.M hanya dihadiri Paulus Pase. Sedangkan paket Petani (Ir. Marselinus Y.W. Petu-Ir.Stefanus Tani Temu, M.Si) diusung Partai Golkar dihadiri Stefanus Tani Temu. Sementara paket calon perseorangan diikuti Paket Wolobhoka (Drs. Wilhelmus Wolo, S.H-Albert Bhoka), sedangkan Paket Setia (Drs. Siprianus Reda Lio-Titus M Tibo, S.H) hanya mengutus perwakilannya.
Iskandar Mberu berbicara lantang dalam sesi dialog menyatakan ada paket bermasalah ikut menandatangi MoU harus siap menerima kegagalan apabila tidak bisa ditetapkan menjadi calon yang berhak mengikuti pilkada.
"Kita ini belum jadi bupati dan wakil bupati, tetapi sudah berpikir jabatan bupati dan wakil itu milik nenek moyang kita. Kita jangan bawa pendukung kita kalau kita gagal ditetapkan menjadi calon mengikuti pilkada," kata Iskandar.
Yukundianus Lepa menambahkan, MoU disepekatai hanya mencakup aspek keamanan, namun pelaksanaan pilkada Ende berkualitas dan bernurani sangat tergantung pada paket calon dan pendukungnya. "Semua punya hak, namun rakyat menentukan pilihan untuk memimpin Ende," kata Yukundianus.
Wilhelmus Wolo mengatakan, sembilan paket calon bupati yang diusung partai politik dan calon perseorangan semuanya baik, namun yang terbaik akan ditentukan oleh pilihan rakyat. "Kami semua punya integritas dan paham budaya politik Ende. Kami akan membantu terciptanya suasana aman selama pilkada," kata Wolo.
Wolo yang tiga kali gagal terpilih mengatakan, semua paket punya kubu dan pendukung yang punya karakter masing-masing. Hal ini harus dikemas sedemikian rupa agar tidak muncul kekacauan selama pilkada. "Menang dan kalah yang punya kuasa," tandas mantan Sekda Kabupaten Timor Tengah Utara ini.
Paulus Pase menambahkan, MoU masih merupakan kesepakatan awal yang seharusnya diikuti dengan klausul-klausul kesepakatan yang lebih mengikat para calon dan pendukungnya. "Ini sesuatu yang serius yang harus jadi pegangan buat semua paket," tandas Pase.
Kapolres Ende, Bambang Sugiarto menyatakan suasana kamtibmas yang kondusif saat ini harus dijaga agar semakin baik. "Saya yakin para bakal calon bupati dan wakil bupati mempunyai niat yang baik membangun masyarakat Ende. Saya yakin pilkada Ende bisa berjalan aman dan demokratis," kata Bambang.
Dandim Ende, Shokhir, meminta kepada paket calon bupati dan wakil bupati siap menerima kekalahan sebab dalam kompetisi harus ada yang kalah dan menang. "Berangkatlah dari hati nurani yang bersih supaya out put-nya ikhlas," kata Shokir.
Ketua KPUD, Fransiskus A.R. Senda, S.Sos, menegaskan, pengumuman verifikasi, Rabu (17/9). Paket calon yang gugur harus bisa menerima kenyataan dengan kebesaran jiwa.
"KPUD Ende bekerja sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak ada istilah suka dan tidak suka antara paket calon yang satu dengan yang lain. Kalau verifikasi ternyata tidak lolos, kami nyatakan tidak lolos," tandas Fransiskus.
Berapa paket yang akan rontok, Fransiskus enggan menyebutnya. "Yang pasti ada yang dicoret. Tunggu saja sampai tanggal 17 September," kata Fransiskus lagi. (mar/ius)
Pos Kupang Selasa, 16 September 2008 halaman 8
Posted in: Pilkadal 2008
