WEETABULA, PK -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya meminta kepada pasangan dr. Kornelis Kodi Mete-Yakobus Malo Bulu agar selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan rakyat untuk memimpin Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), lima tahun ke depan.
Gubernur Lebu Raya mengatakan itu saat melantik dan mengambil sumpah Kodi Mete-Malo Bulu sebagai Bupati-Wabup SBD di gedung sementara DPRD setempat, Sabtu (27/12/2008).
Kepercayaan rakyat yang diberikan melalui pemungutan suara dalam Pilkada SBD, demikian Lebu Raya, harus dimaknai sebagai amanah dan tanggung jawab yang patut dipertanggungjawabkan secara konstitusional dan moral kepada bangsa, negara serta masyarakat.
Gubernur Lebu Raya dalam sambutannya, menekankan enam hal penting. Pertama, menjaga kepercayaan yang telah diberikan rakyat. Kepercayaan rakyat harus dimaknai sebagai amanah dan tanggung jawab yang patut dipertanggungjawabkan secara konstitusional dan moral.
Kedua, mendayagunakan segala potensi sumber daya alam secara optimal dan profesional untuk meningkatkan kwalitas kehidupan masyarakat. Ketiga, menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dengan memperhatikan pendekatan kultural, religius dan integratif, merekatkan simpul-simpul kebersamaan dan persaudaraan, memegang teguh komitmen kolektivitas untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bebas KKN.
Keempat, sebagai daerah otonom baru, Kodi Mete dan Malo Bulu diharapkan mampu menyusun suatu rencana tata ruang sesuai amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sehingga setiap ruang yang ada di
Kabupaten SBD didayagunakan secara optimal dalam rangka mewujudkan kemaslahatan masyarakat.
Kelima, mengembangkan wawasan kewirausahan dalam rangka percepatan pembangunan
ekonomi.
"Saat ini tidak ada daerah yang berkembang secara moderat bila hanya mengandalkan investasi pemerintah. Untuk itu perlu didukung dengan upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif seperti pelayanan perizinan yang tidak berbelit-belit dan patut mempertimbangkan kemungkinan pelayanan terpadu atau satu atap, pembebasan pajak dalam kurun waktu tertentu bagi para investor, pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhan, bandara, listrik, telekomunikasi dan lainnya," tegas Lebu Raya.
Keenam, dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2009, Bupati/Wabup SBD bersama seluruh elemen masyarakat harus menjaga ketentraman dan ketertiban di daerah untuk menjamin lancar dan suksesnya pelaksanaan Pemilu.
Sebagai pemimpin yang baik bagi rakyatnya, demikian Gubernur Lebu Raya, Bupati/Wabup SBD dituntut untuk berperan sebagai abdi, pelayan, pengayom, pengarah dan secara sensitif, responsif dan akomodatif berupaya memenuhi segala tuntutan kebutuhan rakyat sebelum rakyat memintanya. Legitimasi dan kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya, kata dia, akan terjamin bila tuntutan kebutuhan rakyat dipenuhi oleh pemimpinnya.
"Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai daerah otonomi baru diperhadapkan dengan pelbagai keterbatasan dan masalah, antara lain kemiskinan, kurangnya lapangan kerja dan kesempatan kerja, rendahnya mutu pendidikan, rendahnya derajat kesehatan, rendahnya produktivitas ekonomi, penegakan hukum dan HAM, degradasi lingkungan dan tata kelola pemerintahan yang baik serta berbagai persoalan lainnya. Tapi kita semua tentunya berharap, dalam koridor semangat otonomi daerah saat ini, potensi sumber daya alam yang melimpah di kabupaten ini akan memberikan nilai lebih dan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, apabila dikelola dengan baik dan profesional," demikian Lebu Raya.
Acara pelantikan Kodi Mete-Malo Bulu dihadiri unsur muspida Propinsi NTT, Kabupaten Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Timur. (dea)