Messi dan Sabatini Pulang ...


KURANG lebih satu setengah bulan lamanya kami memiliki tamu istimewa yang selalu menghidupkan suasana redaksi pada malam hari di Jl. Kenari No. 1 Kupang. Tamu itu datang dari jauh, dari bumi Latin Amerika, tepatnya Argentina yang terkenal piawai dalam cabang sepakbola dan tenis lapangan itu. 

Tamu kami adalah Martin Costanzo. Dia kini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Notre Dame, salah satu perguruan tinggi Katolik Roma paling terkemuka. Letaknya di Notre Dame, Indiana, timur laut South Bend, Indiana, Amerika Serikat. Konon kampus itu luasnya sekitar 5 km persegi, memiliki dua danau dan 136 bangunan.

Costanzo melakukan penelitian di Pos Kupang untuk menyelesaikan studi S3. Biasanya dia datang ke ruang perpustakaan kami yang sangat sederhana bersama istrinya. Sesekali dia sendirian membolak-balik bundelan koran Pos Kupang sejak tahun 2000 dan sebelum itu.

"Hallo Messi datang.... Selamat malam semua..." Begitu sapaan khasnya setiap kali datang ke markas redaksi kami. Jika datang bersama istri, dia akan berkata, "Hallo...Messi datang bersama Sabatini".

Argentina memang identik dengan Lionel Messi, pemain sepakbola yang sedang menjadi bintang idola dunia. Sabatini? Ah, Anda tentunya tahu siapa dia. Bintang tenis Argentina yang mendominasi jagat tenis dunia era 1990-an. Gabriela Sabatini juga dikenang sebagai petenis jelita yang mundur saat prestasinya sedang di puncak.

Salah satu yang luar biasa dari Martin Costanzo adalah tekadnya belajar Bahasa Indonesia. Dia berusaha bicara bahasa kita, meskipun kerapkali menimbulkan tawa karena penggunaan kata- kata yang kurang pas. "Kalau tidak mengerti baru saya pakai English..." begitu katanya selalu. Seperti Gabriel Batistuta yang di dunia bola dikenal sebagai "batigol", Costanzo adalah warga negara Argentina keturunan Italia. 

Selasa malam, 2 Desember 2008 atau sehari setelah Pos Kupang merayakan HUT ke-16, Costanzo muncul di ruang redaksi saat kami sedang berdiskusi. "Mohon maaf, saya mau pamit pergi," katanya memecah keseriusan kami berdiskusi. Ya, Costanzo sudah menyelesaikan penelitiannya dan akan kembali ke Amerika Serikat. "Terima kasih banyak. Terima kasih untuk semua," katanya. Kami foto bersama buat kenang-kenangan. Selamat jalan Costanzo. Semoga studimu sukses.

Sejak lama Pos Kupang menjadi obyek penelitian mahasiswa dari dalam dan luar negeri, mulai dari sekadar skripsi, tesis hingga disertasi. Selama 16 tahun, tercatat dua disertasi, tiga tesis dan lebih dari tiga lusin skripsi. Setiap dua sampai tiga bulan ada saja mahasiswa-mahasiswi dari berbagai daerah di Indonesia yang melakukan penelitian. Kami memang selalu membuka diri. Tidak pernah menutup pintu untuk kegiatan akademis semacam itu. Pos Kupang juga menjadi tempat praktek lapangan bagi pelajar dan mahasiswa. (*)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes