BA'A, PK -- Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao periode 2008-2013, Drs. Marthen Luther Henukh, M.Si-Junus Fanggidae, SE (paket Majus) akan meningkatkan pendapatan ekonomi rakyat miskin. Strateginya, menggerakkan semua sektor ekonomi rill yang ada.
"Sesuai data statistik, masyarakat miskin di Rote Ndao sebanyak 82 persen. Mereka yang miskin ini adalah para petani, peternak, buruh, nelayan dan lain-lain yang sehari-hari berpenghasilan sangat rendah. Karena itu, ketika masyarakat menjatuhkan pilihan pada paket Majus, maka dalam satu tahun pertama kita akan menggerakkan sektor-sektor rill perekonomian untuk meningkatkan pendapatan keluarga," kata Marthen Luther Henukh saat berkempanye di lapangan bola kaki Ba'a, Selasa (7/10/2008).
Kampanye dihadiri pendukung dan simpatisan paket Majus mencapai ribuan orang. Sebelum berkampanye, dengan dikawal aparat keamanan, massa berpawai keliling kota.
Menurut Henukh, selama ini bantuan pemberdayaan masyarakat untuk masyarakat miskin seperti petani, nelayan, buruh, peternak dan lain-lain lebih banyak terserap di tingkat elite sehingga masyarakat akar rumput tidak mendapatkannya.
"Kondisi inilah yang menjadikan masyarakat Rote Ndao menjadi masyarakat yang termiskin dan terbelakang di NTT. Karena itu, ke depan untuk dana pemberdayaan masyarakat kita akan bekerja sama dengan semua stakeholder, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dan pihak lain yang berkompeten untuk membantu memberdayakan masyarakat sesuai dengan porsi masing-masing," kata Henukh.
Henukh mengatakan, paket Majus akan memperhatikan perempuan dan anak-anak, memberi pendidikan dan kesehatan yang murah, tapi berkualitas. Selain itu, paket Majus juga akan menjadikan Rote Ndao pusat perekonomian dengan membangun sejumlah sarana-prasarana pendukung, seperti pasar Inpres, supermarket, mall, yang akan bekerja sama dengan para pengusaha.
"Kerja sama dengan pengusaha untuk memajukan perekonomian bukan berarti pro pengusaha, namun perekonomian ini akan hidup jika semua stakeholder kita gerakkan. Dan, untuk memajukan perekonomian di Rote Ndao tidak hanya sekadar material masyarakatnya saja yang dibangun, namun kami akan imbangi dengan pembangunan moral. Karena ekonomi tanpa moral, daerah kita tidak akan ada arti apa-apa, ibarat agama dibangun tanpa landasan iman," kata Marthen Henukh.
Ia juga mengatakan akan memberi perhatian pada sektor pariwisata. "Potensi wisata di Rote dapat menjadi ikon bagi bangsa Indonesia. Dan, kami akan memainkan peran kami sebaik mungkin selama lima tahun ke depan untuk memajukan wisata di Rote Ndao. Apalagi, Rote Ndao yang merupakan pulau terselatan Indonesia yang berhadapan langsung dengan Australia dan Timur Leste sangat berpotensi untuk membangun masyarakat Rote Ndao menjadi lebih baik dan sejahtera lahir dan batin," katanya.
Henukh juga mengatakan, ia bersama Junus akan selalu harmonis selama lima tahun ke depan. "Pasangan ini akan terus berusaha menjadi pasangan serasi selama lima tahun berjalan. Karena dengan menunjukkan keharmonisan pasangan bupati-wakil bupati berarti kita sudah memberikan contoh dan teladan tentang berpolitik yang baik. Kalau pemimpin tidak memberikan teladan yang baik, maka masyarakatnya akan hilang arah karena tidak tahu lagi siapa yang harus menjadi panutannya. Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memperbaiki citra politik berdemokrasi di Rote Ndao sehingga terjalin keakraban, kebersamaan antara sesama untuk membangun daerah," ujar Henukh. (iva)
Pos Kupang edisi Rabu, 8 Oktober 2008 halaman 8
"Sesuai data statistik, masyarakat miskin di Rote Ndao sebanyak 82 persen. Mereka yang miskin ini adalah para petani, peternak, buruh, nelayan dan lain-lain yang sehari-hari berpenghasilan sangat rendah. Karena itu, ketika masyarakat menjatuhkan pilihan pada paket Majus, maka dalam satu tahun pertama kita akan menggerakkan sektor-sektor rill perekonomian untuk meningkatkan pendapatan keluarga," kata Marthen Luther Henukh saat berkempanye di lapangan bola kaki Ba'a, Selasa (7/10/2008).
Kampanye dihadiri pendukung dan simpatisan paket Majus mencapai ribuan orang. Sebelum berkampanye, dengan dikawal aparat keamanan, massa berpawai keliling kota.
Menurut Henukh, selama ini bantuan pemberdayaan masyarakat untuk masyarakat miskin seperti petani, nelayan, buruh, peternak dan lain-lain lebih banyak terserap di tingkat elite sehingga masyarakat akar rumput tidak mendapatkannya.
"Kondisi inilah yang menjadikan masyarakat Rote Ndao menjadi masyarakat yang termiskin dan terbelakang di NTT. Karena itu, ke depan untuk dana pemberdayaan masyarakat kita akan bekerja sama dengan semua stakeholder, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dan pihak lain yang berkompeten untuk membantu memberdayakan masyarakat sesuai dengan porsi masing-masing," kata Henukh.
Henukh mengatakan, paket Majus akan memperhatikan perempuan dan anak-anak, memberi pendidikan dan kesehatan yang murah, tapi berkualitas. Selain itu, paket Majus juga akan menjadikan Rote Ndao pusat perekonomian dengan membangun sejumlah sarana-prasarana pendukung, seperti pasar Inpres, supermarket, mall, yang akan bekerja sama dengan para pengusaha.
"Kerja sama dengan pengusaha untuk memajukan perekonomian bukan berarti pro pengusaha, namun perekonomian ini akan hidup jika semua stakeholder kita gerakkan. Dan, untuk memajukan perekonomian di Rote Ndao tidak hanya sekadar material masyarakatnya saja yang dibangun, namun kami akan imbangi dengan pembangunan moral. Karena ekonomi tanpa moral, daerah kita tidak akan ada arti apa-apa, ibarat agama dibangun tanpa landasan iman," kata Marthen Henukh.
Ia juga mengatakan akan memberi perhatian pada sektor pariwisata. "Potensi wisata di Rote dapat menjadi ikon bagi bangsa Indonesia. Dan, kami akan memainkan peran kami sebaik mungkin selama lima tahun ke depan untuk memajukan wisata di Rote Ndao. Apalagi, Rote Ndao yang merupakan pulau terselatan Indonesia yang berhadapan langsung dengan Australia dan Timur Leste sangat berpotensi untuk membangun masyarakat Rote Ndao menjadi lebih baik dan sejahtera lahir dan batin," katanya.
Henukh juga mengatakan, ia bersama Junus akan selalu harmonis selama lima tahun ke depan. "Pasangan ini akan terus berusaha menjadi pasangan serasi selama lima tahun berjalan. Karena dengan menunjukkan keharmonisan pasangan bupati-wakil bupati berarti kita sudah memberikan contoh dan teladan tentang berpolitik yang baik. Kalau pemimpin tidak memberikan teladan yang baik, maka masyarakatnya akan hilang arah karena tidak tahu lagi siapa yang harus menjadi panutannya. Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memperbaiki citra politik berdemokrasi di Rote Ndao sehingga terjalin keakraban, kebersamaan antara sesama untuk membangun daerah," ujar Henukh. (iva)
Pos Kupang edisi Rabu, 8 Oktober 2008 halaman 8