MBAY, PK -- Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengingatkan Bupati Nagekeo, Drs. Yohanes Samping Aoh dan wakilnya, Drs. Paulus Kadju agar jangan menunggu rakyat meminta dulu baru melakukan sesuatu. Bupati dan wakil bupati harus proaktif memenuhi harapan warga sebelum warga menuntut.
Gubernur Lebu Raya mengatakan itu dalam sambutannya saat melantik Yohanes Samping Aoh (Nani Aoh) dan Paulus Kadju menjadi Bupati dan Wabup Nagekeo masa jabatan 2008-2013. Pelantikan berlangsung di Pondok SVD Danga-Mbay, Senin (20/10/2008) siang.
Gubernur mengatakan, Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo dituntut berperan sebagai abdi, pelayan, pengayom, pengarah bagi rakyat yang secara sensitif, responsif dan akomodatif memenuhi kebutuhan rakyat, sebelum rakyat meminta atau menuntut. Hanya dengan begitu legitimasi dan kepercayaan rakyat terhadap bupati dan wakil bupati selalu terjaga dan hubungan pemerintahan menjadi lestari. Sebab kebutuhan masyarakat selalu dipenuhi oleh pemerintah. Pencermatan terhadap kepercayaan rakyat, katanya, harus dimaknai sebagai suatu tanggung jawab konstitusional dan moral yang patut diwujudkan dalam proses pemerintahan.
"Kedepankan kepemimpinan yang berkarakter kerakyatan sehingga benar-benar dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun psikologis," pesan Gubernur Lebu Raya. Sebagai daerah otonomi baru, katanya, Negekeo masih diperhadapkan pada berbagai keterbatasan dan masalah, seperti kemiskinan, keterbatasan lapangan kerja dan kesempatan kerja, mutu pendidikan, derajat kesehatan dan produktivitas ekonomi. Semua ini membutuhkan penanganan secara rasional dan komprehensif.
"Ini tugas yang tidak mudah. Sangat diharapkan bupati dan wakil bupati menaruh perhatian serius dan mencurahkan segala sumber daya yang ada guna peningkatan kualitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan baik itu pelayanan, pemberdayaan maupun pembangunan," katanya.
Potensi sumber daya alam yang melimpah di Nagekeo, katanya, apabila dikelola secara optimal dan profesional pasti memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, dengan mencermati visi pemerintah kabupaten nagekeo 2008-2013 yakni terwujudnya masyarakat nagekeo yang sejahtera berdasarkan rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan, rakyat percaya bahwa dalam lima tahun yang akan datang, ada perubahan, peningkatan, perbaikan dan pengembangan yang signifikan dalam kerangka pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan di Nagekeo.
Acara pelantikan berlangsung dalam sidang paripurna istimewa DPRD Nagekeo yang dipimpin ketua DPRD Nagekeo, Paul Nuva Veto. Dalam sambutannya, Paul Nuwa Veto berharap agar Bupati dan Wabup Negekeo bisa mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat Nagekeo. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Bupati Nagekeo, Drs. Elias Djo yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk mengantar masyarakat memilih bupati dan wabup definitip.
Gubernur Lebu Raya mengatakan itu dalam sambutannya saat melantik Yohanes Samping Aoh (Nani Aoh) dan Paulus Kadju menjadi Bupati dan Wabup Nagekeo masa jabatan 2008-2013. Pelantikan berlangsung di Pondok SVD Danga-Mbay, Senin (20/10/2008) siang.
Gubernur mengatakan, Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo dituntut berperan sebagai abdi, pelayan, pengayom, pengarah bagi rakyat yang secara sensitif, responsif dan akomodatif memenuhi kebutuhan rakyat, sebelum rakyat meminta atau menuntut. Hanya dengan begitu legitimasi dan kepercayaan rakyat terhadap bupati dan wakil bupati selalu terjaga dan hubungan pemerintahan menjadi lestari. Sebab kebutuhan masyarakat selalu dipenuhi oleh pemerintah. Pencermatan terhadap kepercayaan rakyat, katanya, harus dimaknai sebagai suatu tanggung jawab konstitusional dan moral yang patut diwujudkan dalam proses pemerintahan.
"Kedepankan kepemimpinan yang berkarakter kerakyatan sehingga benar-benar dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun psikologis," pesan Gubernur Lebu Raya. Sebagai daerah otonomi baru, katanya, Negekeo masih diperhadapkan pada berbagai keterbatasan dan masalah, seperti kemiskinan, keterbatasan lapangan kerja dan kesempatan kerja, mutu pendidikan, derajat kesehatan dan produktivitas ekonomi. Semua ini membutuhkan penanganan secara rasional dan komprehensif.
"Ini tugas yang tidak mudah. Sangat diharapkan bupati dan wakil bupati menaruh perhatian serius dan mencurahkan segala sumber daya yang ada guna peningkatan kualitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan baik itu pelayanan, pemberdayaan maupun pembangunan," katanya.
Potensi sumber daya alam yang melimpah di Nagekeo, katanya, apabila dikelola secara optimal dan profesional pasti memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, dengan mencermati visi pemerintah kabupaten nagekeo 2008-2013 yakni terwujudnya masyarakat nagekeo yang sejahtera berdasarkan rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan, rakyat percaya bahwa dalam lima tahun yang akan datang, ada perubahan, peningkatan, perbaikan dan pengembangan yang signifikan dalam kerangka pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan di Nagekeo.
Acara pelantikan berlangsung dalam sidang paripurna istimewa DPRD Nagekeo yang dipimpin ketua DPRD Nagekeo, Paul Nuva Veto. Dalam sambutannya, Paul Nuwa Veto berharap agar Bupati dan Wabup Negekeo bisa mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat Nagekeo. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Bupati Nagekeo, Drs. Elias Djo yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk mengantar masyarakat memilih bupati dan wabup definitip.
Acara pelantikan dihadiri Kapolda NTT, Kajati NTT, Ketua Pengadilan Tinggi NTT, Danlantamal, Pejabat Setda Nagekeo, Bupati Ngada, Drs. Piet Jos Nuwa Wea, Penjabat Bupati Manggarai Timur, Sekda Ende, Iskandar Mberu, anggota DPRD Ngada, mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe, anggota DPRD Nagekeo, Muspida Ngada, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita dan masyarakat Nagekeo.
Usai pelantikan dilakukan serah terima dokumen pemerintah dari penjabat bupati ke bupati definitif. (ris)
Pos Kupang edisi Selasa, 21 Oktober 2008 halaman 1
Usai pelantikan dilakukan serah terima dokumen pemerintah dari penjabat bupati ke bupati definitif. (ris)
Pos Kupang edisi Selasa, 21 Oktober 2008 halaman 1