KUPANG, PK -- Kampanye Calon Bupati-Wakil Bupati Kupang pasangan Ayub Tuto Eki - Viktor Tiran (Paket Tutor) di Camplong "memakan" korban, setelah seorang pria tak dikenal tewas terjatuh dari truk milik Andreas Tafatin, Kepala Desa (Kades) Tanini, Kecamatan Takari, Jumat (24/10/2008) sore. Jenazah lelaki tak beridentitas ini disemayamkan di Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSU Prof. Dr.
W Z Johannes Kupang.
Petugas piket IPJ RSU Kupang, Albert M A Kause mengatakan, jenazah tak dikenal ini diantar tim sukses Paket Tutor bernama Titus Anin bersama seorang tenaga medis dari Puskesmas Oesao, Abdulkadir sekitar pukul 21.35 Wita. "Jenazah ini sempat dibawa ke Puskesmas Oesao baru diantar ke sini oleh petugas medis Pak Abdulkadir dan tim sukses dari Paket Tutor. Nama dan nomor hand phone-nya ada di buku tamu," kata Kause sambil menunjukkan nama dan nomor hand phone Anin.
Anin ketika dihubungi Pos Kupang sekitar pukul 22.15 Wita, mengatakan, pihaknya tidak mengenal identitas dan keluarga korban. Dia mengaku mengantar korban ke Puskesmas Oesao dan selanjutnya ke RSU Kupang. Menurutnya, kasus kecelakaan ini juga sudah dilaporkan di Polsek Fatuleu.
Tetapi ketika Pos Kupang menanyakan penanganan lanjut korban termasuk beban biaya apabila keluarganya tidak diketahui, Anin mengatakan, Paket Tutor tidak mempunyai dana untuk itu dan menyerahkan tanggung jawab itu kepada pemerintah.
"Paket Tutor tidak punya uang. Kami sudah bertanggung jawab dengan antar jenazah ke RSU Kupang dan melaporkan ke Polsek Fatuleu. Kalau ditanya urusan biaya, Paket Tutor tidak punya dana untuk itu dan itu kan menjadi tanggung jawab pemerintah," katanya dan kembali mengatakan hal itu ketika ia dimintai penegasan tentang Paket Tutor tidak lagi bertanggung jawab terhadap kelanjutan nasib korban.
Jenazah korban, sekitar pukul 22.00 Wita semalam divisum oleh seorang dokter pegawai tidak tetap (PTT), dr. Elis. Saat ditanya, dr. Elis tidak menjelaskan hasil visum. Tetapi dari informasi yang diperoleh Pos Kupang, besar kemungkinan korban meninggal karena saat terjatuh, kepala bagian belakangnya membentur badan jalan.
Kedua kaki korban juga patah, selain darah keluar dari mulut dan hidung korban.
Disaksikan Pos Kupang, korban mengenakan baju kaos oblong warna putih yang sudah kusam dan celana pendek merah. Ia juga mengenakan sarung tenun motif Timor serta sebuah ikat pinggang.
Kause menjelaskan, dari informasi beberapa warga Camplong di ruang IPJ, korban jatuh dari truk di wilayah Oenaek, Kelurahan Camplong. Kecelakaan ini berawal ketika mobil tersebut mengangkut massa asal Desa Tanini, setelah selesai mengikuti kampaye paket Tutor di Camplong.
Beberapa warga dari Camplong dan Desa Tanini di Kupang berdatangan semalam di ruang IPJ untuk melihat korban tetapi tidak ada yang mengenalnya. Salah seorang bapak yang enggan menyebut namanya terus menghubungi beberapa kerabatnya yang lain agar menjaga jenazah ini di ruang IPJ. (dar/den)
Pos Kupang edisi Sabtu, 25 Oktober 2008 halaman 6, http://www.pos-kupang.com
W Z Johannes Kupang.
Petugas piket IPJ RSU Kupang, Albert M A Kause mengatakan, jenazah tak dikenal ini diantar tim sukses Paket Tutor bernama Titus Anin bersama seorang tenaga medis dari Puskesmas Oesao, Abdulkadir sekitar pukul 21.35 Wita. "Jenazah ini sempat dibawa ke Puskesmas Oesao baru diantar ke sini oleh petugas medis Pak Abdulkadir dan tim sukses dari Paket Tutor. Nama dan nomor hand phone-nya ada di buku tamu," kata Kause sambil menunjukkan nama dan nomor hand phone Anin.
Anin ketika dihubungi Pos Kupang sekitar pukul 22.15 Wita, mengatakan, pihaknya tidak mengenal identitas dan keluarga korban. Dia mengaku mengantar korban ke Puskesmas Oesao dan selanjutnya ke RSU Kupang. Menurutnya, kasus kecelakaan ini juga sudah dilaporkan di Polsek Fatuleu.
Tetapi ketika Pos Kupang menanyakan penanganan lanjut korban termasuk beban biaya apabila keluarganya tidak diketahui, Anin mengatakan, Paket Tutor tidak mempunyai dana untuk itu dan menyerahkan tanggung jawab itu kepada pemerintah.
"Paket Tutor tidak punya uang. Kami sudah bertanggung jawab dengan antar jenazah ke RSU Kupang dan melaporkan ke Polsek Fatuleu. Kalau ditanya urusan biaya, Paket Tutor tidak punya dana untuk itu dan itu kan menjadi tanggung jawab pemerintah," katanya dan kembali mengatakan hal itu ketika ia dimintai penegasan tentang Paket Tutor tidak lagi bertanggung jawab terhadap kelanjutan nasib korban.
Jenazah korban, sekitar pukul 22.00 Wita semalam divisum oleh seorang dokter pegawai tidak tetap (PTT), dr. Elis. Saat ditanya, dr. Elis tidak menjelaskan hasil visum. Tetapi dari informasi yang diperoleh Pos Kupang, besar kemungkinan korban meninggal karena saat terjatuh, kepala bagian belakangnya membentur badan jalan.
Kedua kaki korban juga patah, selain darah keluar dari mulut dan hidung korban.
Disaksikan Pos Kupang, korban mengenakan baju kaos oblong warna putih yang sudah kusam dan celana pendek merah. Ia juga mengenakan sarung tenun motif Timor serta sebuah ikat pinggang.
Kause menjelaskan, dari informasi beberapa warga Camplong di ruang IPJ, korban jatuh dari truk di wilayah Oenaek, Kelurahan Camplong. Kecelakaan ini berawal ketika mobil tersebut mengangkut massa asal Desa Tanini, setelah selesai mengikuti kampaye paket Tutor di Camplong.
Beberapa warga dari Camplong dan Desa Tanini di Kupang berdatangan semalam di ruang IPJ untuk melihat korban tetapi tidak ada yang mengenalnya. Salah seorang bapak yang enggan menyebut namanya terus menghubungi beberapa kerabatnya yang lain agar menjaga jenazah ini di ruang IPJ. (dar/den)
Pos Kupang edisi Sabtu, 25 Oktober 2008 halaman 6, http://www.pos-kupang.com