Gemar Bangun Belu Dengan Investasi

ATAMBUA, PK -- Pasangan calon bupati dan wakil bupati Belu, drg. Gregorius Mau Bili Fernandez, DDPH dan Drs. Berchmans Mau Bria (Paket Gemar) berjanji siap membangun Belu dengan investasi dan kerja nyata. Gemar juga siap memberantas praktek KKN yang terjadi di lingkungan pemerintahan.

Hal ini diungkapkan Gregorius Mau Bili dan Berchmans Mau Bria, ketika tampil berkampanye di Halilulik, Kecamatan Tasifeto Barat, Belu, Senin (6/10/2008). Gregorius sebelum menyampaikan visi dan misi paket Gemar, menanyakan kepada pendukung dan simpatisan soal apakah Belu ke depan mau bangkrut, Belu ke depan mau bubar atau Belu ke depan mau bangkit?. Pertanyaan ini disambut hadirin dengan mau bangkit. Terhadap jawaban itu, Gregorius mengajak pendukungnya untuk tidak ragu-ragu memilih paket Gemar kalau mau wajah Belu berubah seperti yang tampak sekarang.

Menurut Gregorius, nama Gemar yang digunakan pasangan mereka ini selain dari nama keduanya, juga singkatan dari Gerakan Masyarakat. Keduanya dengan berbekal pengalaman bekerja di lembaga internasional, akan mampu melakukan pembaharuan yang besar di Belu. Mereka berdua, katanya, akan membangun Belu dengan investasi dan kerja nyata.

"Di bidang pemerintahan dengan berbekal pengalaman menjadi Wakil Bupati Belu sudah cukup yakin membangun Belu. Saya punya pengalaman 27 tahun di LSM internasional, Pak Berchmans punya pengalaman di LSM internasional selama 26 tahun, akan membuat terobosan dengan mendatangkan investasi dari luar negeri. Untuk membiayai pembangunan di Kabupaten Belu, kita tidak bisa hanya berharap dengan dana pusat. Ada 475 kabupaten/kota di Indonesia mendapatkan dana yang sangat terbatas. Untuk itu, dengan bekal pengalaman di lembaga internasional, apalagi peraturan pemerintah memberi peluang itu, maka kami berdua akan mendatangkan sumber dana dari luar negeri dalam bentuk dana hibah," tegas Gregorius.

Menurutnya, selama ini paket Gemar disudutkan dengan berbagai isu negatif, bahwa kalau Gemar terpilih maka akan memulangkan warga eks Timtim yang ada ke RDTL. Isu itu, katanya, dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab karena takut kalah. Warga eks Timtim, kata Gregorius, merupakan WNI yang memiliki hak untuk menetap dan tidak bisa diganggu gugat karena akan melawan HAM.

"Saya tegaskan bahwa isu negatif itu sengaja dihembuskan untuk memojokkan Gemar. Pihak-pihak tertentu takut kalaau Gemar yang menang. Untuk itu, pendukung Gemar supaya berhati-hati dengan isu-isu negatif itu," tegasnya.

Dia juga menyoroti dana KBS senilai Rp 27 miliar bantuan Departemen Sosial (Depsos) bagi masyarakat Belu. Dana itu diperuntukkan bagi warga Belu dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUBE) itu bukan merupakan dana pribadi tetapi merupakan dana langsung dari pemerintah pusat. "Saya harus sampaikan secara terbuka bahwa dana KBS senilai Rp 27 miliar itu bantuan murni dari pusat bukan dana pribadi pihak tertentu," tambahnya.

Sementara Berchmans Mau Bria mengajak pendukung dan simpatisan paket Gemar untuk tidak terpancing dengan bujuk rayu dari pihak-pihak tertentu. Gemar jika terpilih nanti akan membuat terobosan dalam pembangunan di Belu.

"Belu ini berada di wilayah perbatasan dengan luar negeri. Untuk itu dibutuhkan pemimpin yang punya wawasan internasional. Kami punya pengalaman bekerja dengan orang yang punya uang (lembaga internasional) maka kami sanggup mendatangkan dana hibah untuk pembangunan di Belu. Saya dengan Pak Gregorius punya istri juga berlatar belakang pernah bekerja di LSM yang siap membantu mendatangkan investasi dari luar negeri untuk mendukung pembangunan di Belu. Kami berdua juga siap memberantas KKN di lngkungan pemerintahan," tegas Mau Bria.

Paket Gemar dalam program lima tahun ke depan mengemas empat basis pembangunan yang diberi nama BELU. B, berbasis masyarakat, berdayakan keluarga dan kelompok marginal, bangun sektor prioritas pertanian, peternakan, perikanan, kelautan serta pertambangan. E, edukasi dan sumberdaya manusia, ekonomi kerakyatan, ekonomi daerah. L, legitimasi lembaga adat, lapangan kerja untuk usia produktif dan lingkungan. U, utamakan kepentingan kaum perempuan dan anak-anak, kepentingan petani, nelayan, generasi muda, dan kelompok marginal serta kualitas dan cara hidup sehat, pemerataan kesempatan bagi publik. (yon)

Pos Kupang 7 Oktober 2008 halaman 8
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes