WAIKABUBAK, PK--Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumba Barat, sebagai pelaksana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumba Barat Daya (SBD), menunda penetapan calon bupati dan wakil bupati daerah itu. Penundaan itu menyusul aksi protes dari paket Markus Dairo Tallu, S.H- Heri Holo dan pendukungnya. Paket ini protes karena digugurkan oleh KPUD pada pleno penetapan paket bupati dan wakil bupati daerah pemekaran itu, Senin (11/8/2008).
Disaksikan Pos Kupang, Senin (11/8/2008), begitu KPUD menggugurkan paket ini, simpatisan mereka langsung mengelilingi SMPK Aloysius Weetabula. Paket ini juga mendesak KPUD menarik kembali berita acara penetapan paket yang telah dibagikan kepada tujuh pasangan calon itu. Markus Dairo Tallu menilai KPUD tidak profesional menjalankan tugas, tapi sarat kepentingan politik.
Atas desakan Markus Dairo Tallu, KPUD menarik kembali berita acara itu dan menyatakan penetapan paket dipending. Usai menarik berita acara penetapan, seluruh anggota KPUD dikawal satu persatu keluar dari aula SMPK Aloysius dan dievakuasi dengan mobil dalmas milik Polres dan Brimob Sumba Barat yang sejak pagi berada di lokasi rapat.
Rapat pleno itu dimulai pukul 10.00 Wita. Hadir dalam acara itu Penjabat Bupati Sumba Barat Daya, Ir. Emanuel Babu Eha, M.Si, Ketua DPRD SBD, Drs. Hugo Rehi Kelembu, Kapolres Sumba Barat, AKBP Heri Sulistianto, Kajari, Dandim 1613 Sumba Barat dan tujuh pasang calon bupati dan wakil bupati.
Acara diawali doa, selanjutnya sambutan penjabat bupati dan Ketua DPRD Sumba Barat Daya. Usai doa Ketua KPUD Sumba Barat, Nehemia Katu, BA membacakan hasil verifikasi tahap akhir atas pasangan kandidat yang telah mendaftar resmi ke KPUD. Katu didampingi anggotanya Jefri Galla, Toni Umbu Songa, Retno W Bataragoa dan John Bili Kii.
Sesaat sebelum membacakan hasilnya, Katu mengatakan bahwa apa yang diputuskan KPUD telah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Menurut Katu, pasangan yang lolos verifikasi tahap akhir adalah Drs. Malo Umbu Deta-Aloysius Marawali (PDS dan PKB), Donatus Dita Mete, S.H- John Ngongo Deta (koalisi partai non seat), Thimotius Langgar,S.H-dr Marthen Caley (Golkar), dr. Kornelis Kodi Mete-John Malo Bulu, B.Sc (PDIP) Drs. Soleman Bili Lolo Ole, M.Si-Matius Ndelo, S.Sos (PDK, PPD, Pelopor) dan Drs. Agustinus Tongga Rome-Ir. Norbertus Ama Ngongo, MP (PKPI, PPDI dan PPD). Sedangkan pasangan Markus Dairo Tallu-Heri Holo dinyatakan tidak lolos.
Begitu dinyatakan tidak lolos, Markus Dairo Tallu memrotes KPUD. Dia meminta KPUD menjelaskan mengapa dia dan pasangannya tidak lolos. Padahal, kata Markus, dia yang mengantongi SK PKPI pusat, sedangkan Agustinus Tanggu Rame-Norbertus Ana Ngongo hanya mengantongi SK DPD PKPI Propinsi NTT. "Kok lolos? Ada apa lagi permainan KPUD mengugurkan kami?" tanya Markus dengan nada tinggi. Saat itu juga simpatisan paket ini mengelilingi aula tempat acara, menari seraya mengangkat parang, sambil payawou (pekikan khas Sumba).
Simpatisan paket ini semakin beringas masuk ke tempat acara. Namun aparat brimob menghadang mereka. Melihat situasi semakin kacau, kapolres, dandim, pejabat bupati dan ketua KPUD menarik berita acara penetapan pasangan calon yang sudah dibagi dari tangan pasangan calon dan menunda acara penetapan pasangan calon hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Tepat pukul 14.15 Wita, anggota KPUD dievakuasi menggunakan mobil brimob dan dalmas keluar lokasi acara. Meski demikian mobil KPUD dihadang massa dan kacanya dilempari hingga hancur.
Markus Dairu Tallu yang ditemui sesaat setelah mengamankan massa pendukungnya mengatakan, jika KPUD bekerja adil, jujur dan profesional maka seharusnya pasangan mereka dan Agustinus Tangguh Rome-Norbertus Ama Ngongo dinyatakan tidak lolos. "Kalau seperti ini kami bisa terima, tapi KPUD justru bekerja membawa kepentingan orang lain sehingga mengorbankan kami. Kami minta KPUD konsisten terhadap aturan," kata Markus.
Anggota KPUD Sumba Barat, John Bili Kii, yang dihubungi pertelepon dari Kupang, Selasa (12/8/2008) siang, mengatakan, sebenarnya penetapan paket itu sudah dilakukan. KPUD tetap menjalankan proses pilkada tersebut, walaupun ada protes dari paket Markus Dairo Tallu. Dia mengatakan, keputusan yang telah diambil sesuai aturan dan pihaknya siap jika dipersoalkan secara hukum.
Sementara di Sumba Tengah dilangsungkan penarikan nomor urut pasangan, Selasa (12/8/2008). Dari hasil penarikan, pasangan Drs. Umbu K Anagoga-Ir. Fredy Samlaty (Ana Ati) nomor urut satu, Drs. Umbu Sappi Pateduk-Umbu Dondu (UBUD) nomor urut dua dan pasangan, Ir. Obed Umbu Madiata-Umbu Dena Bili (UMADE) nomor urut tiga.
Penarikan nomor urut ini dipimpin anggota KPUD, Jefri Galla, S.H didampingi John Bili Kii, Retno W Batutangoa, Tony Umbu Sunga dan Sekretaris KPUD, Yohanes Umbu Katonga. Hadir dalam kesempatan, tiga pasangan calon, pengurus parpol pendukung dan tim sukses. (pet/gem)
Pos Kupang edisi Rabu, 13 Agustus 2008, halaman 1
Disaksikan Pos Kupang, Senin (11/8/2008), begitu KPUD menggugurkan paket ini, simpatisan mereka langsung mengelilingi SMPK Aloysius Weetabula. Paket ini juga mendesak KPUD menarik kembali berita acara penetapan paket yang telah dibagikan kepada tujuh pasangan calon itu. Markus Dairo Tallu menilai KPUD tidak profesional menjalankan tugas, tapi sarat kepentingan politik.
Atas desakan Markus Dairo Tallu, KPUD menarik kembali berita acara itu dan menyatakan penetapan paket dipending. Usai menarik berita acara penetapan, seluruh anggota KPUD dikawal satu persatu keluar dari aula SMPK Aloysius dan dievakuasi dengan mobil dalmas milik Polres dan Brimob Sumba Barat yang sejak pagi berada di lokasi rapat.
Rapat pleno itu dimulai pukul 10.00 Wita. Hadir dalam acara itu Penjabat Bupati Sumba Barat Daya, Ir. Emanuel Babu Eha, M.Si, Ketua DPRD SBD, Drs. Hugo Rehi Kelembu, Kapolres Sumba Barat, AKBP Heri Sulistianto, Kajari, Dandim 1613 Sumba Barat dan tujuh pasang calon bupati dan wakil bupati.
Acara diawali doa, selanjutnya sambutan penjabat bupati dan Ketua DPRD Sumba Barat Daya. Usai doa Ketua KPUD Sumba Barat, Nehemia Katu, BA membacakan hasil verifikasi tahap akhir atas pasangan kandidat yang telah mendaftar resmi ke KPUD. Katu didampingi anggotanya Jefri Galla, Toni Umbu Songa, Retno W Bataragoa dan John Bili Kii.
Sesaat sebelum membacakan hasilnya, Katu mengatakan bahwa apa yang diputuskan KPUD telah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Menurut Katu, pasangan yang lolos verifikasi tahap akhir adalah Drs. Malo Umbu Deta-Aloysius Marawali (PDS dan PKB), Donatus Dita Mete, S.H- John Ngongo Deta (koalisi partai non seat), Thimotius Langgar,S.H-dr Marthen Caley (Golkar), dr. Kornelis Kodi Mete-John Malo Bulu, B.Sc (PDIP) Drs. Soleman Bili Lolo Ole, M.Si-Matius Ndelo, S.Sos (PDK, PPD, Pelopor) dan Drs. Agustinus Tongga Rome-Ir. Norbertus Ama Ngongo, MP (PKPI, PPDI dan PPD). Sedangkan pasangan Markus Dairo Tallu-Heri Holo dinyatakan tidak lolos.
Begitu dinyatakan tidak lolos, Markus Dairo Tallu memrotes KPUD. Dia meminta KPUD menjelaskan mengapa dia dan pasangannya tidak lolos. Padahal, kata Markus, dia yang mengantongi SK PKPI pusat, sedangkan Agustinus Tanggu Rame-Norbertus Ana Ngongo hanya mengantongi SK DPD PKPI Propinsi NTT. "Kok lolos? Ada apa lagi permainan KPUD mengugurkan kami?" tanya Markus dengan nada tinggi. Saat itu juga simpatisan paket ini mengelilingi aula tempat acara, menari seraya mengangkat parang, sambil payawou (pekikan khas Sumba).
Simpatisan paket ini semakin beringas masuk ke tempat acara. Namun aparat brimob menghadang mereka. Melihat situasi semakin kacau, kapolres, dandim, pejabat bupati dan ketua KPUD menarik berita acara penetapan pasangan calon yang sudah dibagi dari tangan pasangan calon dan menunda acara penetapan pasangan calon hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Tepat pukul 14.15 Wita, anggota KPUD dievakuasi menggunakan mobil brimob dan dalmas keluar lokasi acara. Meski demikian mobil KPUD dihadang massa dan kacanya dilempari hingga hancur.
Markus Dairu Tallu yang ditemui sesaat setelah mengamankan massa pendukungnya mengatakan, jika KPUD bekerja adil, jujur dan profesional maka seharusnya pasangan mereka dan Agustinus Tangguh Rome-Norbertus Ama Ngongo dinyatakan tidak lolos. "Kalau seperti ini kami bisa terima, tapi KPUD justru bekerja membawa kepentingan orang lain sehingga mengorbankan kami. Kami minta KPUD konsisten terhadap aturan," kata Markus.
Anggota KPUD Sumba Barat, John Bili Kii, yang dihubungi pertelepon dari Kupang, Selasa (12/8/2008) siang, mengatakan, sebenarnya penetapan paket itu sudah dilakukan. KPUD tetap menjalankan proses pilkada tersebut, walaupun ada protes dari paket Markus Dairo Tallu. Dia mengatakan, keputusan yang telah diambil sesuai aturan dan pihaknya siap jika dipersoalkan secara hukum.
Sementara di Sumba Tengah dilangsungkan penarikan nomor urut pasangan, Selasa (12/8/2008). Dari hasil penarikan, pasangan Drs. Umbu K Anagoga-Ir. Fredy Samlaty (Ana Ati) nomor urut satu, Drs. Umbu Sappi Pateduk-Umbu Dondu (UBUD) nomor urut dua dan pasangan, Ir. Obed Umbu Madiata-Umbu Dena Bili (UMADE) nomor urut tiga.
Penarikan nomor urut ini dipimpin anggota KPUD, Jefri Galla, S.H didampingi John Bili Kii, Retno W Batutangoa, Tony Umbu Sunga dan Sekretaris KPUD, Yohanes Umbu Katonga. Hadir dalam kesempatan, tiga pasangan calon, pengurus parpol pendukung dan tim sukses. (pet/gem)
Pos Kupang edisi Rabu, 13 Agustus 2008, halaman 1