Lumentut: Tambah Ketinggian Tanggul

Banjir di Manado 15 Januari 2014
MANADO, TRIBUN - Wali Kota Manado Dr GS Vicky Lumentut mengatakan hingga hari kelima pascabanjir bandang, situasi Kota Manado  belum masuk tahap rehabilitasi atau rekonstruksi. Saat ini masih tahap membersihkan kota yang memakam waktu 10 sampai 14 hari."Sesuai petunjuk Pangdam Wirabuana, kami dibantu TNI," ujarnya kepada Tribun Manado, Minggu (19/1/2014).

Setelah pembersihan dampak banjir, kata Lumentut, pemerintah kota menggulirkan program revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano."Untuk tanggul sementara kami pikirkan. Berdasarkan pengalaman banjir kali ini, ketinggian tanggul akan ditambah," katanya. "Kalau teknis tingginya saya lupa. Saya akan bicara lagi dengan JICA (Japan International Cooperation Agency)," ujarnya.
Saat ini, menurut Lumentut, sedang  dalam tahap persiapan pembebasan lahan dan  sudah ada pra kontrak kualisifikasi fisik.

Bukan hanya itu. Pemerintah Kota Manado, lanjut dia,  akan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk penanganan komprehensif bencana banjir karena Manado merupakan daerah hilir. "Kita antisipasi ke depan bersama pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa. Kita duduk bersama  difasilitasi provinsi," katanya.Mengenai pemindahan kantor wali kota yang Rabu lalu nyaris tenggelam disapu banjir bandang, Lumentut mengaku sudah memulai tahapannya. "Banyak arsip seperti di Discapil rusak," katanya.

Secara terpisah, Gubernur Sulut Dr  SH Sarundajang  menyatakan solusi pasca bencana dengan merelokasi pemukim di bantaran  DAS Tondano ke tempat yang lebih baik "Masyarakat di DAS Tondano harusd direlokasi, kita akan siapkan pemukiman lain," kata gubernur kepada Tribun Manado, Minggu (19/1).

Hal itu dimaksudkan sebagai solusi jangka panjang, karena salah satu penyebab banjir masyarakat menempati tempat yang seharusnya bukan untuk pemukiman "Ada tempat-tempat yang tidak bisa lagi dibangun tempati. Kita persiapkan pemukiman lain," katanya.

Selain itu,  kata Sarundajang, pemerintah akan merehabilitasi infrastruktur yang rusak, baik jalan, jembatan dan fasilitias umum lainnya   Pemprov Sulut juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Lota Manado untuk langkah relokasi dan rehabilitasi tersebut. Gubernur menambahkan, bencana banjir dan longsor di Sulut 15 Januari lalu mengakibatkan kerugian sebesar Rp 1,8 triliun.


Sebelumnya,  Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI Agung Laksono memastikan pemerintah pusat siap fasilitasi pembangunan rusunawa bagi korban banjir bandang, yang terpenting ada lahan yang disediakan pemerintah. "Yang penting tersedia lahan, rusunawa bisa dibangun," ujarnya saat mengunjungi korban banjir di beberapa lokasi di kota Manado, Sabtu (18/1) lalu. Agung mengatakan,
selain untuk korban banjir, rusunawa juga bisa dibangun untuk warga yang direlokasi dari bantaran sungai dan wilayah rawan longsor. "Jika di sini (Manado) masih ada pemukiman di bantaran sungai dan lokasi rawan longsor harus  direlokasi. Kami siap fasilitasi," jelasnya lagi. (dma/ryo/ika)

Perbankan Normal, Sekolah Belum Pulih

PELAYANAN perbankan di Kota Manado dipastikan  normal kembali pada hari Senin (20/1) ini.  Sementara sekolah yang terkena dampak langsung banjir bandang pada Rabu 15 Januari 2014 belum pulih. Aktivitas perbankan kembali normal antara lain  disampaikan Pemimpin PCT BNI Wilayah Manado Daes Luriatmoko,  Minggu (19/1/2014).

Dikatakannya, dari total outlet yang terkena dampak bencana banjir yaitu BNI BNI Wanea, Calaca dan BNI Paal Dua telah beroperasi sejak dua hari sesudah bencana. "Jadi, hampir sebagian besar telah beroperasi seperti biasa," ujarnya.

Daes menambahkan hanya Kantor BNI Kanaka yang terendam air  setinggi satu meter lebih belum beroperasi karena  mengalami kerusakan. "Karena memang mengalami kerusakan yang cukup parah," tuturnya.

Diakuinya, dari total 20 ATM yang terkena dampak banjir baik terendam maupun akibat pemadaman listrik dan jaringan Telkom sejak  18 Januari 2014 sudah beroperasi seperti biasa. Hanya 5 ATM yang belum beroperasi karena terendam air termasuk 3 ATM di Kantor BNI Kanaka.

CEO Bank Mandiri Wilayah Manado Hotman Nainggolan memastikan hari ini semua cabang yang terkena banjir sudah beroperasi normal. Kantor Bank Mandiri yang terkena banjir antara lain Cabang Manado Sudirman, KK Calaca dan KCP Bahu. "Penanganan banjir melalui tanggap darurat berjalan baik. Semua pegawai Mandiri dan keluarga berada  sehat dan  selamat," kata Nainggolan sambil menyatakan ATM yang rusak masih dalam perbaikan. "Kami imbau nasabah apabila ada ATM yang rusak, hubungi cabang atau ATM terdekat," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Harian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Dwi Suharyanto mengatakan  kantor bank yang teredam banjir akan pulih kembali pada Senin (20/1). 

"Rata-rata Senin baru beroperasi lagi," ujarnya. Akibat banjir di Manado  sebanyak 20 kantor bank pemerintah maupun swasta tidak beroperasi dengan sekitar 40 ATM yang rusak.

Jika kantor perbankan berangsur normal, tidak demikian dengan sejumlah sekolah yang diterjang banjir.  Kemungkinan aktivitas belajar-mengajar hari ini hanya berlangsung di sekolah yang tidak terkena langsung banjir bandang Rabu lalu.
SMKN 3 Manado di Tikala adalah satu dari sekian sekolah di Manado yang terimbas banjir bandang. Terjangan banjir mengakibatkan infrastruktur sekolah rusak, termasuk merendam 17 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan laboratorium siswa.

 Pantauan Tribun Manado, Minggu (19/1), upaya pembersihan sudah mulai dilakukan pihak sekolah meskipun seadanya karena ketiadaan air dan listrik untuk menyalakan pompa air. Terjangan banjir dengan ketinggian mencapai dua meter membuat sekolah ini terendam, dan ini merupakan pertama kali terjadi dalam sekolah tersebut. Banjir membuat gerbang depan dan pagar sekolah ambruk, merendam ratusan rapor siswa, buku pelajaran dan dokumen penting lainnya.

Kepala SMKN 3 Manado Drs James Senewe menuturkan, proses pembersihan masih terus dilakukan. "Sesuai petunjuk Kepala Dinas, siswa tetap masuk sekolah untuk membantu melakukan pembersihan, tetapi kegiatan belajar mengajar belum bisa dilakukan hingga kondisi normal kembali," tuturnya, kemarin. Dia perkirakan dibutuhkan waktu satu hingga dua minggu untuk menormalkan kembali  operasional sekolah. "Harusnya pertengahan Januari ini siswa sudah mulai masuk dalam tahapan uji kompetensi untuk persiapan praktek di bulan Februari, tetapi karena kondisi seperti ini jadi ditunda," kata James. Total jumlah siswa di SMKN 3 Manado 1.359 orang yang tersebar di 44 kelas.

Hujan Masih Terjadi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samrat memperkirakan hujan dan angin kencang masih berpeluang terjadi di Kota Manado dan sekitarnya. "Untuk saat ini Manado dan sekitarnya berawan," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Samrat Ratih Prasetya, Minggu (19/1).

Dengan demikian diperkirakan  hujan sedang disertai angin kencang masih terjadi di Manado, baik siang, sore maupun malam hari. Hal ini terjadi karena pengaruh tekanan rendah di Filipina, tekanan rendah di tenggara Papua dan di  Australia. "Meskipun tekanan rendah di Filipina saat ini makin melemah, karena posisi yang makin menjauh," tuturnya.

Sedangkan angin kencang masih terjadi di wilayah Sulut karena pengaruh tekanan rendah di Australia masih kuat, sehingga pergerakan udara terjadi di atas Sulawesi. "Tekanan rendah di sekitar Australia masih agak kuat sehingga terjadi angin kencang," ungkapnya. Dia menambahkan, tinggi gelombang laut Sulawesi dan Sangihe Talaud di atas 3 meter karena pengaruh angin kencang.Kondisi tersebut jelas belum aman untuk pelayaran kapal.   (erv/ika)

Sumber: Tribun Manado 20 Januari 2014 hal 1-8

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes