Manado-Tomohon Hanya Satu Arah

TOMOHON, TRIBUN - Kepolisian Resor (Polres) Kota Tomohon berencana memberlakukan jalur satu  arah di jalan akses Tomohon-Manado jika jembatan Bailey yang dibangun prajurit TNI di dua titik longsor sudah rampung. Gara-gara diterjang material  tanah longsor pada  15 Januari 2014, akses jalan Tomohon- Manado putus di Km 13 dan Km 14.

Pemberlakukan jalur satu arah itu akan dilakukan Polres Tomohon sebab kondisi jalan yang ada kini tidak memungkinkan dilalui dari dua arah. "Jika jembatan  yang dibangun TNI di dua titik telah tuntas, maka jalur utama Manado-Tomohon hanya satu jalur dengan sistem ganjil genap. Artinya, kendaraan dari Manado ke Tomohon  bisa melewati jalur tersebut pada hari genap, sedangkan dari Tomohon ke Manado di hari ganjil," kata Kasat Lantas Polres Tomohon AKP Ferdy Runtu, Selasa (21/1/2014).

Hingga Selasa (21/1), jalur utama Manado-Tomohon belum bisa dilalui kendaraan roda dua pun empat. Hanya kendaraan yang terjebak di Km 13 dan 16 yang terlihat lalu lalang setelah jembatan Bailey di Km 13 rampung. "Jalur itu difungsikan untuk evakuasi kendaraan yang terjebak saja, tidak untuk umum," kata Runtu.

Ratusan kendaraan yang terjebak sejak Rabu lalu  sudah dievakuasi. Masih tersisa beberapa lagi di lokasi karena belum diambil pemiliknya. "Jadi, diharapkan segera diambil tentu dengan menunjukkan kelengkapan dokumen yang akan dicatat oleh polisi yang berjaga di ujung jembatan Bailey di Km 13. Jika tidak ada dokumen resmi, maka tak akan diizinkan untuk keluar," tutur Runtu.

Ia menyebutkan, dari 126 unit kendaraan roda empat dan enam yang terjebak, sebanyak 80 kendaraan sudah dievakuasi kemarin. Sementara dari 81 unit sepeda motor yang terjebak, baru 40 unit yang sudah diambil pemiliknya.

Evakuasi kendaraan yang terjebak menggembirakan para pemiliknya. "Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, TNI, Polri dan  masyarakat yang telah merampungkan pembangunan jembatan dan menjaga mobil kami hingga bisa keluar dari sini," kata Adi, seorang pegawai PT Askes Manado sambil tersenyum.
Mengingat akses jalan Manado-Tomohon masih terputus, maka Polres Tomohon masih menggunakan jalur alternatif, yakni dari Manado ke Tomohon untuk roda empat bisa melewati jalur dari Warembungan ke Tinoor. Sedangkan dari Tomohon ke Manado bisa lewat Tanawangko atau Tanggari. "Kendaraan yang dari Tomohon ke Manado  mesti lewat Tanggari atau Tanawangko," kata Iptu J Tuda, Kapolsek Tomohon Utara.

Pantauan Tribun Manado di jalur Warembungan-Tinoor masih ada sejumlah kendaraan roda empat dari arah Tomohon yang memaksa masuk dengan berpura-pura hendak ke Tinoor, kemudian menerobos masuk. Ketika  berpapasan dengan kendaraan dari arah sebaliknya membuat kemacetan. "Jadi, kami minta kepada pengemudi roda empat dari arah Tomohon ke Manado tidak lagi lewat jalur Warembungan. Jika ada yang memaksa masuk, akan disuruh memutar balik lewat Tanggari atau Tanawangko," tegas Tuda.

Sekretaris Kota Tomohon Arnold Poli meminta kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah maupun Polri demi menjamin kelancaran  lalu lintas di jalur Tomohon-Manado. "Jika sudah diatur untuk tak boleh dilewati, maka jangan dilewati, dengan alasan apapun baik itu ingin cepat atau lainnya," kata dia.

Sementara Lettu  TNI Teguh Rahmanto, Koordinator Lapangan Pembangunan Jembatan Bailey mengungkapkan jembatan di Km 16 akan rampung hari ini, Rabu (22/1). "Di titik  KM 13,  jembatan sudah rampung dan bisa digunakan oleh warga untuk evakuasi kendaraan yang terjebak. Di Km 16 masih dikerjakan seperti yang Anda lihat," katanya, kemarin. Seperti diberitakan sebelumnya, selain memutuskan akses jalan utama  Manado-Tomohon, terjangan tanah longsor di Tomohon menyebabkan enam orang meninggal dunia. Para korban telah ditemukan tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, Pol PP dan masyarakat. (war)


Harley Mangindaan Terharu


WAKIL Wali Kota Manado Harley Mangindaan merasa terharu melihat warga dari daerah lain di Sulut datang berbondong-bondong memberikan bantuan untuk korban banjir serta ikut membersihkan Manado dari sampah dan lumpur.
"Saya terharu melihat warga dari kampung-kampung dari kabupaten dan kota lain turun ke Manado untuk memberikan bantuan tenaga dan hasil bumi seperti sayuran maupun lainnya," ungkapnya kepada Tribun Manado, Selasa (21/1/2014).

Harley menambahkan mereka yang datang tidak diminta, melainkan tergerak hatinya untuk membantu masyarakat Manado yang sedang tertimpa bencana. Untuk itu, ia berterima kasih kepada warga dari kabupaten lain yang dengan sukarela datang untuk memberikan bantuan serta  membersihkan sampah dan lumpur.
Ketika sedang membantu warga membersihkan lumpur, Selasa (21/1), wakil wali kota yang akrab disapa Ai ini sempat bertemu dengan warga dari Kawangkoan dan Tombasian yang ikut membersihkan sampah di beberapa titik. "Ini menunjukkan semangat gotong-royong di Sulut masih terjaga dengan baik," kata Ai.

Ai mengajak warga yang tidak terkena dampak langsung banjir bandang memberikan bantuan sesuai kemampuan  guna meringankan beban para korban. "Sebab torang samua basudara, jangan hanya nonton," tuturnya. Ai menyadari seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu bekerja agar pemulihan Manado pascabanjir bandang  cepat terwujud. (erv)

Sumber: Tribun Manado 22 Januari 2014 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes