Pencarian Korban Longsor di Tinoor Dihentikan

TOMOHON, TRIBUN - Pemerintah Kota Tomohon memutuskan untuk menghentikan sementara pencarian korban yang diduga hilang  diterjang tanah longsor di Kelurahan Tinoor II Lingkungan, Rabu (15/1/2014) lalu.

Pemerintah bersama tim penolong yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat kini fokus melakukan normalisasi akses jalan Tomohon-Manado yang putus. Sejauh ini tim penolong telah menemukan enam korban meninggal dan telah dimakamkan.

"Pencarian korban longsor yang diduga hilang untuk sementara dihentikan sebab tidak ada warga di daerah ini yang melapor adanya orang hilang setelah longsor dan ditemukannya enam korban meninggal di lokasi. Jadi,  pemerintah tinggal menunggu  jika ada laporan resmi dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya, baru pencarian dilanjutkan. Itupun akan dilihat apakah lokasinya memang di Tinoor yang menjadi pusat pencarian dan evakuasi korban selama ini," kata Sekretaris Kota Tomohon Arnold Poli, Senin (20/1/2014).

Pemerintah, kata dia,  akan lebih selektif menyimak informasi orang yang hilang, sebab banyak berkembang informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Sering muncul informasi mayat ditemukan lagi, tapi setelah ditelusuri ternyata tidak benar. Terindikasi mereka hanya ingin membuat masyarakat resah  dan mencari sensasi," kata Polii.

Di lokasi tanah longsor tempat ditemukannya tiga  jenazah, yakni Fecky Karinda, Linda Tan dan Jeremia Pantouw, kemarin terlihat lagi tim pencari korban.  Peralatan pun sudah dipulangkan. Yang terlihat di lokasi hanya sisa-sisa reruntuhan rumah dan kendaraan serta material longsoran di pinggir jalan.

Ada juga aparat kepolisan yang berjaga di lokasi untuk pengamanan dan sejumlah warga yang  melihat puing-puing rumah yang sudah hancur. Aktivitas yang menonjol  adalah personel TNI membuat jembatan Bailey untuk menyambung akses jalan putus akibat longsor. "Jalan Manado-Tomohon untuk sementara masih ditutup, hanya difungsikan sementara untuk evakuasi sekitar 152 kendaraan yang terjebak. Belum bisa digunakan sebab masih rawan longsor," kata Kasat Lantas Polres Tomohon AKP Ferdy Runtu, kemarin.

Jalan ke Kota Tomohon dari Manado melalui Warembungan atau Pineleng lewat perkampungan Tinoor dan sebaliknya melalui Tanawangko dari Tara-tara. "Jalan dari Kali belum direkomendasikan untuk digunakan, sebab belum ada kajian kelayakan dari Dinas Pekerjaan Umum, terlalu berbahya jika dipaksakan," ujarnya.

Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Musa Bangun mengatakan pihaknya terus menggenjot pembangunan jembatan Bailey agar akses jalan yang putus segera pulih.  "Minimal dengan pemasangan dua jembatan Bailey dari TNI, kendaraan yang terjebak dapat keluar," kata Danrem. Komandan Kodim 1302 Minahasa Letkol Kev Teguh Harry Susanto SE   menambahkan pihaknya kini fokus melakukan normalisasi akses jalan Manado-Tomohon. (war/kel)

Sumber: Tribun Manado 21 Januari 2014 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes