SHS Minta Rusun Korban Banjir Gratis

MANADO, TRIBUN -  Sabtu (8/2/2014) menjadi puncak aksi membersihkan sampah dan lumpur banjir bandang yang menghantam Kota Manado.

Ribuan orang dari berbagai institusi dan elemen masyarakat, termasuk TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Gerakan Manado Bangkit turun ke lokasi bencana.

Gubernur Sulawesi Utara, SH Sarundajang dan Wali Kota GS Vicky Lumentut juga hadir dalam aksi itu, Sabtu kemarin. Juga Danrem 131/Santiago, Brigjen TNI Musa Bangun, Wakapolda Sulut, Kombes Charles Ngili dan pengusaha Jemmy Asiku.

Dalam upaya merehabilitasi Kota Manado, Sarundajang mengaku telah melobi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, Kementerian Perumahan Rakyat, dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Satu di antara upaya merehabilitasi itu adalah membangun rumah susun untuk korban banjir yang tinggal di bantaran sungai.

" Waktu berkunjung ke Manado sudah diperintahkan Bapak Wakil Presiden (Boediono) harus relokasi. Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan rumah susun. Mudah-mudahan paling lambat bulan depan sudah bisa kita mulai pembangunannya," kata Sarundajang.

Namun, lanjutnya, semua itu tergantung kesiapan Pemerintah Kota Manado menyiapkan lahan. "Warga yang nantinya akan menempati rumah susun tersebut diprioritaskan bagi para korban dan diberikan secara gratis," ujarnya.

Seorang warga, Oma Faridah Alkatiri yang berdialog langsung dengan Sarundajang mengadu jika rumah seisinya hanyut dibawa arus banjir.

"Pak Gubernur so datang bantu torang. So abis kasiang torang pe isi rumah," ungkapnya.

Bantuan kepada para korban banjir bandang masih terus mengalir. Sabtu dan Minggu kemarin, Dana Kemanusiaan Kompas dari Harian Kompas membagikan 500 paket langsung ke korban banjir.

Hari pertama, tim dari DKK Hengky dan Nurcahyanto bersama wartawan Kompas, Rizal Layuck datang ke lokasi banjir di tiga titik Kecamatan Singkil dan Wanea. Masing-masing lokasi bencana mendapat 100 paket bantuan. Satu paket berisi beras 5 kilogram, minyak goreng, gula, handuk, buku tulis, kue kering, dan peralatan mandi.

Kemudian pada Minggu, tim mendatangi dua lokasi yakni di Tikala Baru dan Kampung Komo. "Masih ada satu titik lagi yang akan kami datangi," kata Hengky.

Sedangkan PMI Sulut kini berkonsentrasi untuk pemulihan psikologi korban banjir, khususnya anak-anak, layanan kesehatan dan suplai air bersih. Untuk aksi bersih-bersih sudah dihentikan pada Minggu.

"Kami berharap Dinas Kebersihan Pemko Manado mampu membersihkan sisa-sisa sampah di kota," kata Ketua PMI Sulut, James Karinda. (ryo/def/kev)

Sumber: Tribun Manado 10 Februari 2014 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes