LUAR biasa semangat hidup para korban bencana tanah longsor dan banjir di Kota Manado. Mereka tidak larut dalam kesedihan, tetapi tabah dan bangkit dari deraan musibah. Toh mereka tidak sendirian karena banyak pihak yang tergerak memberikan bantuan sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing.
Selain bantuan dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Pemerintah Kota Manado, kepolisian, TNI dan Basarnas, bantuan bagi para korban pun mengalir dari masyarakat baik perorangan maupun institusi. Sejak membuka Posko Tribun Peduli, Minggu (17/2/2013), bantuan dari masyarakat terus mengalir melalui koran ini
Sumbangan berupa uang hingga Senin (18/2/2013) tercatat sebanyak Rp 10.350.000. Sementara bantuan berupa natura datang dari Distrindo Minaesa Viro Kalawat berupa 30 karton air mineral, PT Sinar Sosro berupa 50 dus S-tea dan bantuan sembako dari PT Sriwijaya Air. Ada juga yang membantu pakaian layak pakai, sembako, roti dan nasi bungkus.
Awak Tribun Manado tidak berlama-lama menyimpan bantuan dari pembaca. Pada Senin (18/2) siang, sebagian bantuan mulai disalurkan. Tim Tribun Manado yang dipimpin Pemimpin Perusahaan Fahmi Setiadi dan Pemimpin Redaksi Ribut Raharjo mengantar 50 karton air mineral untuk korban banjir di Kelurahan Karame Kecamatan Singkil. Bantuan berupa makanan siap saji dibagikan di daerah Wonasa Tanjung khususnya di daerah pinggiran. Masyarakat pun senang menerima bantuan makanan siap saji ini. Hari ini tim Tribun Manadoakan menyalurkan bantuan ke tempat-tempat yang belum terjangkau oleh posko bantuan bencana.
Kalangan perbankan pun tidak tinggal diam. Badan Musyawarah Perbankan Sulut (BMPS) mengumpulkan donasi dari perbankan di Manado dan sekitarnya untuk korban banjir. BMPS memberikan ratusan bungkus makanan siap saji bagi pengungsi korban banjir di Kampung Ternate, Komo Luar, dan Kelurahan Banjer, Senin (18/2). "Ini wujud kepedulian kami kepada saudara-saudara kita yang kena musibah," ujar Ketua Badan Musyawarah Perbankan Sulut, Suhaedi melalui Kordinator Bidang Sosial Merlin Maya Lumangkun.
Pantauan Tribun Manado, bantuan untuk korban banjir juga diberikan Artha Graha Peduli (AGP) berupa beras, mie, air mineral, telur, dan biskuit. Aksi tanggap darurat ini telah dilakukan sejak Minggu (17/2 malam hingga Senin (18/2).
Tim Relawan AGP bekerjasama dengan Kodim 1309 Manado bahu-membahu memberikan bantuan untuk korban bencana. Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado menyumbang kebutuhan pokok.
"Kami turut prihatin terhadap korban bencana banjir dan longsor yang terjadi di Manado," ujar Humas PT Angkasa Pura I Bandara Samrat Manado Allan Pusung, Senin (18/2). Pusung menambahkan bantuan yang diberikan berupa beras, air minum, selimut, mie instan, popok bayi, pembalut wanita, minyak kayu putih, pakaian dalam pria dan wanita. "Bantuan tersebut kami serahkan ke Pemko Manado melalui Camat Mapanget untuk diteruskan kepada korban banjir dan longsor," katanya.
PT Indofood Sukses Makmur Bitung membuka dapur umum di lokasi bencana banjir, Senin (18/2). Sebanyak empat dapur umum didirikan PT Indofood yakni di di Ketang Baru, Ternate Tanjung, Ternate Baru dan Quin Mart. Irwan Bonggi, General Asisten Indofood Sukses Makmur Bitung mengatakan, pihaknya menyiapkan berupa mie instan yang dimasak karyawan Indofood Sukses Makmur Bitung. "Kami menyiapkan orang untuk memasak. Korban hanya menerima makan saja. Kami tak mau warga disibukkan memasak juga. Kasihan mereka karena sudah tertimpa musibah," katanya. Mahasiswa pun tidak tinggal diam. Senat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unsrat Manado menggelar aksi solidaritas, Senin (18/2). Mereka menggalang dana untuk korban. (aro/ndo/def/dma/evr/kev/ika)
Sumber: Tribun Manado 19 Februari 2013 hal 1