Rumah Susun Setahun Lalu

SETAHUN lalu, ketika bencana banjir dan longsor mengoyak Kota Manado, Pemerintah Kota Manado menjanjikan memboyong warga yang kehilangan rumah dan mereka yang tinggal di daerah rawan bencana ke rumah susun.

Namun, ketika janji itu belum dipenuhi, kota ini kembali dihajar bencana. Bencana kali ini lebih dahsyat berupa banjir bandang. Ratusan rumah hanyut dan puluhan ribu orang kehilangan rumahnya.

Sebenarnya, rumah susun di Manado memang bisa menjadi alternatif tercepat untuk memberi kesempatan warga yang rumahnya hanyut. Tapi sayang, rumah susun yang sudah berdiri di kawasan Ring Road Manado, hingga kini belum bisa digunakan masyarakat.

Alasannya sederhana, masih ada masalah administrasi, pemerintah belum bisa membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menghuni rumah susun tersebut.

Seharusnya, ketika mendapati fakta bahwa banyak orang kehilangan rumah akibat bencana, Pemerintah Kota Manado harus bergerak cepat untuk memberi tempat berteduh korban bencana. Kendala administrasi rumah susun harus diatasi dengan membuat terobosan.

Jika belum yakin akan data korban saat ini, seharusnya pemerintah membentuk tim khusus untuk mendata mereka yang memang harus segera diberi tempat berteduh. Ini butuh akselerasi, bukan sekadar bicara atau meninjau lokasi bencana.

Janji Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut membangunkan rumah baru bagi korban bencana kembali menggema. Padahal, janji setahun lalu belum juga terpenuhi. Pemerintah Kota harus bergerak cepat.

Ucapan Menko Kesra Agung Laksono kala meninjau lokasi banjir bahwa pemerintah pusat siap membangunkan rumah, sementara Pemerintah Kota Manado yang menyiapkan lahan, harus disambut secepatnya.

Ingat bahwa pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera berakhir. Jika tidak secepat mungkin menangkap peluang itu, bisa saja janji Agung Laksono menjadi hangus.

Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut kini tengah mengincar lahan di Dendengan Luar untuk relokasi. Ini jelas perlu langkah cepat dan strategis agar segera terealisasi. Jangan hanya berhenti sebatas janji dan rencana belaka.

Pengungsi tidak boleh terlalu lama tinggal di kamp pengungsian. Mereka harus segera memiliki rumah tinggal sendiri.

Untuk itu, semua harus bergerak. Semua harus bekerja membangkitkan kembali Manado dari keterpurukan bencana. (*)
 

Sumber Tribun Manado: 31 Januari 2014
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes